Data : keterangan yang benar dan nyata,
keterangan yang dapat dijadikan dasar kajian.
Fakta : hal (keadaaan, peristiwa) yang
merupakan kenyataan, sesuatu yang benar-benar terjadi.
Cara menggali
data bisa dengan observasi (pengamatan) atau interview. Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata
langsung. Sedangkan interview adalah proses memperoleh berita keterangan dengan
cara Tanya jawab antara penanya dengan penjawab ( responden) dengan menggunakan
alat pandu wawancara (interview guide).
Disamping
itu ada juga data dalam bentuk dokumen atau data leteral. Misalnya saja,
peraturan pemerintah, Berita acara polisi, slip pembayaran, kwitansi atau
dokumen lain. Dalam teknik laporan infetigasi data dokumentasi ini merupakan
data paling penting. Karena seringkali narasumber menutupi fakta yang
sebenarnya.
Buku atau
internet juga dapat dijadikan sumber data yang efektif. Dengan literatur atau
internet kita bisa mencarai berbagai informasi yang kita butuhkan.
Macam-macam wawancara:
Wawancara terencana
sudah dipersiapkan dan direncanakan 5w 1h
–nya
Wawancara acak
dilakukan secara sepontan dengan responden yang dipilih acak (random).
Tujuannya untuk mengetahui tanggapan yang ada dalam masyarakat mengenai suatu
permasalahan.
Wawancara mendesak
dilakukan secara mendesak karena;
- Adanya
peristiwa yang tiba-tiba terjadi
- Public
figure atau responden yang kebetulan hadir di tempat umum
- deadline
penulisan
Wawancara pribadi
dilakukan untuk mengetahui secara detail
seorang nara sumber. Biasanya untuk menggali biografi atau pengalaman
seseorang.
Wawancara konferensi
dilakukan oleh seorang wartawan denangn
beberapa responden atau sebaliknya sejumlah wartawan denagn satu responden.
Wawancara imaginer
sebenarnya
opini tetapi dibuat seperti wawancara.
Tehnik wawawancara;
·
pelajari dan pahami permasalahan (tema)
·
siapkan pertaanyaan
·
tentukan dan pastikan responden
·
siapkan alat Bantu wawancara
·
lengkapi identitas diri
·
ciptakan suasana wawancara yang enak
·
jangan grogi
Etika
wawancara
a.
perkenalkan identitas diri
b.
persiapkan alat-alat wawancara ( recorder, pen, kertas, kamera)
c.
hindari berdebat dengan nara sumber
d.
jangan mengitrupsi
e.
tanggapan menggunakan bahasa tubuh lebih baik dari pada memakai
kata-kata
f.
wartawan tidak memposisikan diri diatas nara sumber, tapi sejajar.
Jadi berbicaralah dengan baik dan rendah hati.
g.
bahasa singkat dan padat. Tidak basa-basi.
h.
hindari wawancara melalui SMS. Lebih baik telphon.
i.
jika bertanya “nama” upayakan diperjelas dengan menyilahkan
narasumber mengeja namanya jangan sampai salah tulis nama. Juga berlaku untuk
pertanyaan tempat tanggal lahir.
j.
ketika bilang “terimakasih” pada akhir wawancra, berikan sedikit
pujian untuk menyambung wawancara lanjutan, jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
k.
beri tahu nara sumber, kapan tulisan tersebut di muat ataupun
belum jelas.