Rabu, 22 Agustus 2012

Lahir Kembali

Seakan lahir kembali, kayaknya seperti itu. Memandang siapa saja, dari arah dan kondisi apapun yang ada hati dan akal alhamdulillah bisa diajak kompromi. Selama ini, menghadapi berbagai segmen sosial yang melampang, harus membutuhkan ketangguhan mentral, kejernihan akal, dan kebersihan hati. Bondo tampang saja tak cukup, kau akan dimaki habis-habisan jika hanya tampang saja yang kau andalkan. Lha wong Gus Muhammad kurang apa pada kelembutan "tampang" beliau. 

Idul fitri ini adalah sebuah ruang. Dimana kiita menjadi botol kosong setelah beragam macam air memasuki diri kita. Air kedengkian, air ketidakadilan berpijak, mungkin juga air kesombongan yang menyala-nyala. Ya Allah...begitu beraninya makhlukMu memakai bajuMu yang bernama kesombongan. 

Berduyun-duyun setiap orang memasuki rumah demi rumah, berbondong-bondong tamu mengucapkan kemesraan kata maaf yang semuanya mengandung arti yang begitu luas untuk ditasfsirkan kembali. Minal a'idzin wal faizin ya? di hari yang penuh fitri ini, kita menjadi manusia suci, menambah kesejatian diri. 

Semua dan siapa saja sudah kumaafkan, tidak hanya dalam setiap momentum fitri ini. Tetapi dalam setiap kesempatan kumerenung, menghayati, kontemplasi diri, aku selalu berusaha dengan sekuat hati memaafkan kesalahan siapa saja, dengan bergam dan model kesalahan yang pernah diperbuat. 

Semoga kita diberi kekuatan oleh Allah Swt untuk selalu menggandeng siapa saja ke dalam kesucian diri, kebersihan hati dan keaslian jati diri. 

Jombang, 4 Syawal 1433 H
 

Kamis, 09 Agustus 2012

Gegap


Wahai Sahabat
Kau bercucuran keringat
Keringat semangat, idealis “buta”, semangat perjuangan
Demi penegakan kesejahteraan
Tunggu
Sebentar lagi aku menyusul
Demo-demo gegap gempita
BBM menjadi isu penting
.
Ya Allah
Pemerintah sudah kehilangan wibawa
Prestisiusitas mereka lumpuh, pudar
Masyarakat sudah cerdas, dewasa berfikir sekarang
.
Serba terbolak-balik
Sudra menjelma ksatria
Waisha mencapai derajat tinggi menjadi Brahmana
Kacau balau
Topeng-topeng Candala tersumbar di setiap wajah pemerintah kita
Hilang pusaka
Terlempar jauh, sangat jauh
.
UUD ’45 sudah layu
Pancasila menangis, sayapnya yang melambai anggun sedikit mulai merontok
.
Indonesia tanah airku..
Tanah tumpah darahku…
Maret 2012 10.17 WIB