Emm...
Lama
aku tidak menyapamu wahai pelantun hati...
Diary
ini terlalu lama tidak kusapa sebagaimana lamanya aku tak bersapa dengan
pemilikmu. Iya, pemilikmu itu. Yang nun berada ‘jauh’ disana, mengembara
mencari jati dirinya, mencari cicilan cinta untuk kehidupannya. Juga diriku,
berusaha semampu mungkin memperbaiki diri, menata hati.
Pemilikmu
itu wahai pelantun hati...
Entah
sedang melakukan hal apa disana. Apa yang sedang ia fikirkan. Apakah ia sedang
bahagia ataukah dirundung kesedihan aku sama sekali ‘buta’. Ah. Pemilikmu itu
wahai pelantun hati, yang aku memanggilnya May. Semoga Tuhan mengiringi
langkahnya.