Selasa, 24 Juli 2012

Makna Sluku-Sluku Bathok

  Tembang jawa ini dinilai mempunyai filosofi yang mendalam yang menjelaskan arti hidup, bagaimana kedekatan emosional manusia dengan Tuhan, juga betapa manusia sangat menginginkan dolanan-dolanan sebagai penghibur hati, penenang jiwa. 

1.    Sluku-sluku bathok, bathoke ela-elo (sluku-sluku bathok, bathoknya geleng-geleng-red), berasal dari kata “Usluk fa usluka bathnaka, bathnaka ila Allah” (masuk masuklah bathinmu , bathinmu kepada Tuhan), atau bathinmu harus lailaha illallah. Ada juga yang berpendapat, itu dari kata “Ghuslu Ghuslu Bathnaka…”(sucikanlah batinmu) . Entah mana yang benar, yang jelas, kita juga tahu saat seseorang berdzikir Laa ilaa ha illallah, kepalanya akan bergeleng2 ke kiri ke kanan, persis seperti bathok kelapa yang ela-elo (geleng-geleng). Oya, bathok adalah tempurung kelapa, yang secara filosofi dan bentuknya seperti kepala manusia.

Daun-daun kering

Ku tajuk sebuah tali yang mulai putus itu
Demi tersambungnya ikatan hati yang sudah pudar
Ku raih simfoni alam yang sangat memabukkan 
Untuk meraih satu kekuatan besar yang bernama persaudaraan
Ku ambil daun daun kering nan hampir layu
Untuk mengambil hikmah..
Bahwa manusia pun hati lebih kering dibanding dedaunan yang sudah mengering

Hai semesta yang penuh ketawadduan kepada Tuhan
Hai langit yang kokoh tanpa tiang-tiang
Sesungguhnya hati siapa yang tak menangis
Jiwa mana yang tidak terkapar dan luka
Jika persaudaraan yang indah....
Harus terurai layak dedaunan yang sudah mengering diterpa angin..