Tembang jawa ini dinilai mempunyai filosofi yang mendalam yang menjelaskan arti hidup, bagaimana kedekatan emosional manusia dengan Tuhan, juga betapa manusia sangat menginginkan dolanan-dolanan sebagai penghibur hati, penenang jiwa.
1. Sluku-sluku
bathok, bathoke ela-elo (sluku-sluku bathok, bathoknya
geleng-geleng-red), berasal dari kata “Usluk fa usluka bathnaka, bathnaka ila Allah” (masuk masuklah
bathinmu , bathinmu kepada Tuhan), atau bathinmu harus lailaha illallah. Ada
juga yang berpendapat, itu dari kata “Ghuslu Ghuslu Bathnaka…”(sucikanlah
batinmu) . Entah mana yang benar, yang jelas, kita juga tahu saat seseorang
berdzikir Laa ilaa ha illallah, kepalanya akan bergeleng2 ke kiri ke kanan,
persis seperti bathok kelapa yang ela-elo (geleng-geleng). Oya, bathok adalah
tempurung kelapa, yang secara filosofi dan bentuknya seperti kepala manusia.