Jadi, sekian langkah kakiku berjalan,
berkilo-kilo diri ini kubuang dalam pengasingan, bahkan silaturahmi sesama
kawan-kawan lama sudah ‘tidak’ pernah aku sambung—sebagaimana biasanya. Bukan
pelarian apalagi mencari ruang aman agar tak lagi bergelut di dunia ‘rimba’
yang dulu aku sangat menikmati dan mengejar-ngejarnya. Pragmatisme.
Hidup yang amat sangat luas dan
berlipat-lipatnya, ada sahabat, ada musuh, gembira, lapar, sepi, huru-hara,
gegap gempita politik, tukang bakso, aktivis, dan apapun saja hanya satu dari
ribuan langkah dimana kau tetap merasa gelap dengan ketidaktahuan akan masa
depan. Spekulasi.