Selasa, 11 November 2014

Islam, Arab, Dan Ndungo Coro Jowo

Islam adalah agama yang dibawa Rasulullah, dimana ajarannya, konstelasi kehidupan mengenai tauhid dan apa saja diturunkan di Tanah arab. Akses kebudayaan, kehidupan social, dan apapun saja tidak bisa terlepas dari kultural teritorial yang disebut tanah arab. Cara berpakaianya, bahasa komunikasinya, adat budayanya, misuh serta guyonannya, cara berpikir mengenai Tuhan dan sebagainya Tanah arab menjadi landasan utama ketika orang harus dan akan menafsirkan Islam sebagai agama, sebagai ajaran. 
 
Islam dan tanah arab, mengapa diturunkan di tanah tandus dan gersang. Mengapa tidak diturunkan di Yunani atau Romawi. Keduanya merupakan pusat peradaban ilmu, peradaban filososi, peradaban pengetahuan. 

Terima kasih atas Nurun ala nur-nya

Memejamkan mata, berusaha mendengar apa yang tak bisa didengar. Keramaian berkata “hanya sunyi yang mengajarkan agar kita tak mendua”. 
 
Memejamkan mata, mentransformasikan materi ke dalam cahaya. Seluruh hal mengenai perempuan, apakah wajahnya, gerak kakinya, bibirnya, matanya, telinganya, tangannya, hingga akal dan hatinya adalah materi. Allah memahatnya sedemian indah apa-apa yang ada dalam diri perempuan. Mengapa perempuan begitu indah. Karena ia mewakili keindahan Tuhan, sedang laki-laki hanya berusaha menafsirkan keindahan itu. Laki-laki yang kelewat batas, akan mengeksploitir keindahan itu menjadi nafsu, syahwat yang tiada habis-habisnya. 
 
Memejamkan mata, mentransformasikan materi ke dalam cahaya. Mushaf al Quran itu materi. Hanya beberapa lembaran-lembaran kertas, tinta-tinta hitam, produk ekonomi yang diperjual belikan, yang memenuhi rak-rak toko buku dan masjid-masjid, dimana Mushaf al Quran dipajang sedemikian rupa. Hanya sekedar mempertimbangkan kepantasan agama. Masak di toko buku dan masjid ndak ada Mushaf al Qur’an. Namun, dimanipulir sedemikian rupa, al Qur’an tidak kehilangan cahayanya. Ia memancar dalam qalbu manusia yang mendapat hidayahNya. 
 
Perempuan yang membaca al Qur’an, adalah titik temu peradaban yang tidak akan pernah dipahami oleh mereka yang tertutup hatinya, menuhankan syahwat sebagai kebahagiaan. 
 
Perempuan yang membaca al Qur’an. Pertemuan agung antara keindahan dan cahaya. Apa yang tidak indah dalam diri perempuan. Ada kecantikan jasad, tubuhnya, kakinya, tangannya, bibir dan semuanya. Pun kecantikan rohani. Halusnya perasaan, kelembutan sifat, ketulusan pengabdian, manisnya senyuman, kebaikan akhlak, kebenaran etika serta moral, ia melampaui batas keniscayaan dimana laki-laki tidak bisa berbuat apa-apa dengan perempuan kecuali dua hal. Mengeksploitasinya ataukah membuatnya bercahaya. 
 
Maka, Perempuan yang membaca al Qur’an, adalah pencaran cahaya diatas cahaya. Nurun ‘ala nur. Memancar terang benderang menuju langit, nylorot bersama gelombang keabadian dimana mereka akan disambut para malaikat sebagai bidadari-bidadari surga. 
 
Aku rela duduk lama, bahkan hingga shubuh pun. Berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun tahun aku mau. Aku tak menuntut apa-apa, tak meminta macam-macam. Aku sangat berterima kasih, bersyukur atas karunia dan rahmad karena bersama kalian, aku merasakan pencaran sinar, nurun ala nur. 
 
Aku berdoa kepadamu wahai kalian yang memancarkan sinar ; semoga dipertemukan kembali, semoga selalu bertaburan nur, siapa saja yang berpapasan denganmu merasa senang, siapa saja yang berada didekatmu merasa tenang dan aman, siapa saja yang akan memarahimu menjadi lunak hatinya. Karena wajahmu, berbicaramu, gerak langkah kaki serta tanganmu, perasaanmu, semua yang ada dalam dirimu itu adalah NURUN ‘ALA NUR. Cahaya diatas cahaya. 
 
Kelak, semoga aku ingat coretan ini harus kuberikan kepada kalian. Tidak untuk sekarang, belum waktunya, Allah belum kasih momentumnya.
__Anshofa, 29 September 2014/04 Dzulhijjah 1435 H__

350 Tahun Indonesia dijajah ?

Mat Gobleh nyruput wedang jahenya, malam ini ia memang sengaja tidak pesen kopi seperti malam-malam biasanya. Pagi hari ia sambatan, misuh-misuh, ada yang tidak beres dengan perutnya. Praktis, seharian penuh ia mlungker. Perutnya sedang tidak bersahabat rupanya, ia terkena asam lambung. Over dosis karena terlalu banyak minum kopi.