Kamis, 01 November 2012

Majnunku


Malam kali ini begituuuuuuu sunyi, lelap, dan sepi
Hanya ditemani secangkir kopi dan gumpalan sedih yang menyeruak dari hati
Suara jangkrik menemaniku hingga mata ini serasa berayun-ayun
Dengkuran merdu sahabat-sahabatku masih terdengar jelas terlantun
Aku tak ingin menyalahkan malam
Apalagi menyalahkan keadaan
Kukatakan padaMu wahai Tuhan
Kehidupan ini penuh dengan ketidaktahuan
Entah sekarang, maupun dimasa depan
Aku hanya bergelantung pada asa
Dimana secercah harapan masih tersisa
Ya Tuhan
Kau menciptakan seluruh gerak nadiku menjadi seorang insan
Dengan martabat tinggi, derajat luhur, dan kemuliaan
Meneropong bahkan mungkin harus selalu melawan
Apa saja yang menjadi tembok perjuangan
Sahabat, system, kemunduran moral, rusaknya kesopanan, dan mungkin juga perempuan
Aaaiiiiih…
Kata terakhir membuatku terisak, lara, terhempas, jatuh tak berdaya
Karena sampai saat ini Tuhan
Aku tak mampu melawan makhlukMu yang bernama perempuan
Karenanya, doaku malam ini kepadaMu Tuhan
Semoga aku selalu mampu mencari obat hati untuk ketenangan
Dalam merindukan seorang perempuan
Engkau sangat tahu Tuhan
Siapa perempuan yang membuatku dilanda keresahan
Malang, 22 Oktober 2012
00.53 Wib