Entah, ketika menapak langkah pada satu langkah kaki yang
bernama kuliah tergambarkan pada ruang sadarku
tentang banyak corak, pola absurd, sketsa yang sampai sekarang belum
kutemukan satu bentuk nyata sebenarnya terbentuk gambar apa dari sekian pola
abstrak itu.
Segala macam bentuk yang kuanggap abstrak itu berupa
segala system yang dipatrap di kampus. Seperti mahasiswa harus berambut
rapi, klimis, membuat makalah, masuk perkuliahan yang diabsen, haram berambut
gondrong dan celana bolong dan lain-lain. Inilah abstrak-ku itu. Dengan alasan
rasional memang dapat aku akui, bahwa kelembagaan itu mempunyai “otonomi”
internal yang harus di manuti oleh segenap akademikanya. Jadi, siapapun
anda ketika mlebu “kandang singa” mau tak mau anda minimal harus pakewuh
dengan segala hal-hal yang berada disana terutama dengan system yang
diterapkan.