Kamis, 17 Mei 2012

Terpasung


            Entah, ketika menapak langkah pada satu langkah kaki yang bernama kuliah tergambarkan pada ruang sadarku  tentang banyak corak, pola absurd, sketsa yang sampai sekarang belum kutemukan satu bentuk nyata sebenarnya terbentuk gambar apa dari sekian pola abstrak itu.
            Segala macam bentuk yang kuanggap abstrak itu berupa segala system yang dipatrap di kampus. Seperti mahasiswa harus berambut rapi, klimis, membuat makalah, masuk perkuliahan yang diabsen, haram berambut gondrong dan celana bolong dan lain-lain. Inilah abstrak-ku itu. Dengan alasan rasional memang dapat aku akui, bahwa kelembagaan itu mempunyai “otonomi” internal yang harus di manuti oleh segenap akademikanya. Jadi, siapapun anda ketika mlebu “kandang singa” mau tak mau anda minimal harus pakewuh dengan segala hal-hal yang berada disana terutama dengan system yang diterapkan.