Jumat, 10 Oktober 2014

Tuhan tidak Pakai Sandal Nak


Di sebuah lembah rumput yang luas itu, seorang pengembala kambing yang masih sangat belia usianya sedang mengawasi ratusan kambing-kambingnya. Ia, seperti halnya anak-anak yang lain setiap sore mengembalakan kambing milik penduduk, ketika senja ia pulang dengan kambing-kambingnya. Dan ia mendapatkan upah atas pekerjaannya. Mengembalakan kambing yang berjumlah ratusan itu, ia tidak sendiri. ia ditemani seekor anjing. Ia menamani ‘sahabat’ karibnya itu; Rathmir. 

Ayahnya seorang pedagang, menjelelajah satu negeri ke negeri yang lain bersama para khabilah. Hampir separuh hidupnya dihabiskan untuk mengembara. Ia jarang bertatap dengan putranya. Sedang ibunya sudah berpulang dan tidak akan pernah kembali untuk sekedar menyapa anaknya.