Setiap lembaga, organisasi membutuhkan ruang khusus agar ia bias
dikenal oleh masyarakat luas. Artinya, pengenalan diri kepada public sudah
menjadi satu alat yang harus diterapkan agar setiap lembaga termsuk organisasi
agar ia mempunyai bergend dimasyarakat, mahasiswa, dan segala segmentasi yang
melingkupinya.
Salah satu segment yang mulai rame,
gencar dengan aktivitas hari-hari ini tentunya adalah lembaga eksekutif
mahasiswa baik Hmj maupun Dema. Dengan segala bentuk progam kerja, lembaga ini
seyogyanya ingin merangkul seluruh jajaran mahasiswa agar mau berpartisipasi
aktif dalam mengakomodir, memperjuangkan hak-hak mahasiswa, menyerap aspirasi public
dalam menegakkan republic mahasiswa yang sehat, dan progresif. Lembaga ini
terbukti menjadi motor organisasi yang kuat untuk memfilter kebijakan-kebijakan
rektorat yang dianggap kurang pro dengan mahasiswa. Namun sayang, lembaga
eksekutif belum sepenuhnya mendapat “apresiasi” secara komperehensif dari
jajaran dosen, dekanat, hingga rektorat.