Seorang kawan, tiba-tiba memberikan sesuatu. Ia
berikan begitu saja sambil cengangas-cengenges seakan tak peduli dengan
keherananku mengapa ia memberikan sesuatu itu. Ia kemudian merebahkan diri,
memejamkan matanya. Sepertinya ia kelelahan. Ia tanggalkan saja tasnya yang
besar di sampinya. Ia masih tak peduli dengan keherananku. Dan sejenak
kemudian, ia terbang di alam mimpinya.
Kuamati plastik hitam itu, kuambil,
kutimang-kutimang. Apa kira-kira isinya, siapa pengirimnya. Agak mendramatisir
sedikit, fikiranku berkahayal, menghempas kesegala arah menemukan sangkut paut
atas plastik hitam di depanku.
Fikiranku mengantarkan pada diriku yang sedang
tidur-tiduran di musholla pondok. Sambil mendengarkan entah apa, diriku itu
seolah menikmati suara dari headset yang ia cupingkan di telinganya. Aku yang
sedang menyaksikan diriku itu paling tidak mafhum musik apa yang ia dengar.