Senin, 10 September 2012

Ibda’ Bi Nafsika. Sepatu Vs Sandal


            Rasulullah mengajarkan kepada umatnya tentang satu metode interaksi yang sangat mendalam, mencakup kohesitas antara hubungan manusia dan tuhan, terselip disitu sebuah pendidikan mental, personal, yang kyai-kyai dipesantren menyebutnya dengan “Ibda’ Binafsika” mulailah dari dirimu sendiri kira-kira begitu terjemahannya. Ada titik temu yang bersifat vertical dimana sesungguhnya manusia adalah guru bagi dirinya sendiri. Mandataris bagi akalnya, hatinya, jiwanya sendiri. “Ibda’ Binafsika” seakan menyindir, meraba sisi sensitivitas kita bahwa ternyata kita diam-diam dan secara tak sadar menjadi munafik, nggaya, pamer udel, merasa paling dintara yang paling dan lain-lain.