Kamis, 07 Juni 2012

Penjaga Ghoib (SEDULUR PAPAT LIMO PANCER)

Saya ada menengahkan tajuk SEDULUR PAPAT LIMO PANCER niiii...kali ini saya cuba menengahkan lagi isu niii dengan lebih jelas....kalau ada teguran/ kesalahan sila tegur saya.....

Siang dan malam keempat pendekar gaib ini setia menunggu kita. Saat genting dan bahaya, dia menyeret kita ke tempat yang aman. Saudara penjaga gaib ini bukan jin.

Semakin lama belajar ajaran-ajaran leluhur Jawa, kita akan semakin terkagum-kagum pada para nenek moyang. Ilmu yang mereka ajarkan tidak bertentangan dengan agama, bahkan sesuai dan memperkaya pemahaman agama yang kita anut.

Sayangnya banyak yang masih memandang sebelah mata ajaran para leluhur Jawa ini. Bahkan ada yang menuduhnya sebagai syirik, khurofat dan takhayul. Para penuduh ini mungkin lupa, bahwa ajaran Jawa disampaikan secara sederhana agar mudah dipahami orang Jawa. Memang, para leluhur kita kadang tidak fasih melafalkan kata-kata Arab. Para leluhur ini juga orang yang masih gagap iptek. Namun, jangan salah sangka dulu.

Kuliah yes + organisasi yes = Selingan
Oleh : Andri Kurniawan*

Dikalangan teman-teman aktivis, bukan aktivis akademis melainkan aktivis organisatoris tertimbun satu ideologi klasik yang menjadi satu eksistensi dari keberadaan mereka. Eksistensi dengan dalih ideologi ini menjadi pola fikir yang tidak bisa dilepaskan dari sudut vertikal maupun horizontal. Ketika dihapkan pada sistem kaku, kolot, ideologi ini muncul sebagai bentuk pembrontakan dan perjuangan untuk melawan sistem kolot itu. Entah, aku juga tak bisa memberi representasi secara komperehensif mengapa aku menyebutnya sebagai ideologi. Yang kupahami adalah bahwa ketika manusia dihantam pada sebuah dinamika sosial, maka yang pertama berkehendak untuk bergerak apa dan bagaimana adalah dari pola fikir, metodologi pemikiran yang disebut dengan ideologi. Sek-sek, mungkin bukan ideologi tepatnya, mungkin “prinsip” lebih mendekati.