Aku ingin mengatakan bahwa
tetaplah menjadi dirimu sendiri. Engkau berdaulat atas sikap dan prinsipmu,
engkau merdeka atas segala jeratan dan aturan-aturan. Ini bukan pembelaan
apalagi pembenaran mengenai sikap dan perilaku. Tapi merupakan idealitas
tentang arti hidup, kemandirian lelaku, dan pijakan berpikir.
Lihatlah matahari, yang
bersinar setiap pagi. Lalu tenggelam kembali saat gelap mulai menanti. Nah,
hiduplah seperti alam. Hidup bukan karena kamu berani atau takut, tidak karena
kamu sedih atau bahagia, apalagi kamu tergeletak karena penderitaaan. Jangan
kamu meletakkan hidup hanya atas keberanian, ketakutan, penderitaan, atau
kebahagiaan. ‘Mereka’ semua hanyalah ‘anak buah’, kamulah yang sesungguhnya
‘ketuanya’.
Penderitaan pun, kalau diolah
dan dimanage sedemikian rupa akan menjadi berkah. Dalam momentum tertentu
justru kemudahan akan diperoleh melalui penderitaan. Jadi, penderitaan itu
baik.