Kamis, 13 Desember 2012

Renung Senja #1


Ketika titik kullminasi manusia memuncak, maka disitulah sesungguhnya patrap, pituduh, pinulungnya manusia akan tampak. Berbagai corak dan warna tergambar dengan jelas ketika manusia mengalami titik ini. Maksud yang kutulis tentang kuminasi disini adalah ketika otak tidak lagi mampu, ketika jasad tak bisa lagi menampung segala problem yang dialami manusia,  ketika menghadapi pboblematika hidup. Kehidupan bagi sebagian orang seperti jurang kematian bagi yang tak mampu menapakinya. Pun sebagian yang lain, kehidupan ibarat bak sawah ladang anggone nandur dan nyawijine rogo lan sugma, representasi demikian begtu indah direnungkan dari pada hanya ngersulo tiada henti menyalahkan nasib, bahkan menyalahkan Tuhan ketika kita goncang dilanda sempitnya jalan keluar.
Dalam segmentasi yang lebih luas, ngomong tentang kenegaraan, kebangsaan, dan kedaulatan juga sama mengalami problem-problem yang sekan tiada berkesudahan. Kasus korupsi, kalah bersaingnya produk local, memudarnya rasa nasionalisme, kekayaan budaya local yang tersingkirkan, bahkan hilangnya rasa persatuan ke-bhinekaan diantara mansuia Indonesia. 

#14 Des 2012