Segala proses pencarian tentang
jati diri merupakan ijtihad manusia dalam menemukan siapa Tuhannya ; man arafa
nafsafu faqad arafa rabbahu. Siapa yang mengenal dirinya maka dia akan mengenal
Tuhannya. Pengenalan terhadap diri inilah yang membuat setiap manusia harus
jatuh bangun, kadang tersangkut, ketlingsut, bahkan buntu harus memulai dari
mana dia akan melangkah. Ketidaktahuan untuk melangkahkan kaki ini mempunyai
dua indikasi. Pertama, dia belum punya sistematika ilmu. Kedua, dia belum
menemukan seorang guru.
Jika yang menjadi alasan adalah
tentang sistematika ilmu, maka aku rasa yang harus kita lakukan dan dalami
adalah bagaimana mendapat ilmu dimana pun itu berada. Ilmu itu bisa berupa
sketsa-sketsa, pecahan-pecahan logika maupun satu bentuk pasti dari ilmu itu
sendiri.
#15 Des 2012