Rabu, 09 Mei 2012

mBingungisasi


        Siapa aku ini, bagaimana diriku ini, mengapa dengan diriku ini, sehingga dengan lancang menghimpun emas berlian yang sungguh sangat mungkin tak aku dapatkan. tidak setara sekali dengan diriku yang penuh dengan kebusukan dan kekotoran. Aku pandai menghias kebusukan dengan keindahan. Kuhias sedemikian rupa, kuukir topeng kemunafikanku dengan citra baik yang dibaik-baikkan, citra cerdik yang di plat dengan kelicikan.  Layaknya serigala berbulu domba, atau mungkin landak yang berbulu badak. sudah landak ditambah dengan badak pula. Siapa aku ini, manusia kah, atau jangan-jangan binatang berwajah manusia, atau mungkin sebaliknya manusia yang berperikebinatangan. lihatlah dirimu itu, akal kau letakkan di telinga, telinga kau letakkan di hidung, hidung kau cantolkan di antara dua selangkangan, hati kau putarbalikkan, wajah kau bentuk dengan bentuk yang tidak  berbentuk. Tuhan kau anggap manusia, dan manusia kau anggap Tuhan.

            Kau tidak tahu kemana arah pergi langkah kakimu, kau tidak sanggup mendengarkan suara yang sejati. Suara keadilan kau poles dengan keterasingan, pantas karena letak telingamu diapit oleh selangkangan. Yang kau dengar hanya kenikmatan-kenikmatan syahawatiyah, duniawiyah, dan yah-yah yang lain.  Cara berfikirmu sungguh jenius. berfikir seolah-olah berwacana, padahal kau mencari rencana. Kau buat dirimu seperti pahlawan, padahal dari belakang kau siap menghantam. Kau berbuat seakan-akan keihlasan menyetaimu, padahal jauh dihatimu sesuatu ingin kau buru. Ya Allah..siapa aku ini.
            Loyang disangka emas, emasnya kau  buang-buang. Kau sungguh buta dimana utara dan dimana selatan. Yang barat kau timurkan, dan yang timur kau barat-baratkan. Yang kecil kau besarkan, yang besar kau remehkan. Yang penting kau sepelekan, dan yang sepele kau utamakan. Dunia memang sudah terbalik sekarang, yang waras sesungguhnya gila. Dan yang gila sesungguhnya tidak tahu kalau dia sebenarnya gila. Dunia ini sudah memasuki wilayah jadzab, yang para waliyullah sudah kehilangan nikmat ini. Dunia sudah manunggaling kawulo lan gusti. Syeih siti jenar pun merasa tersaingi.
            Akhirnya siapa aku ini. Dan aku memutuskan untuk menjadi kadal berbusana bikini. Yang tak akan makhluk yang menaruh nafsu untuk menggoda, bahkan berfikir untuk mencabuliku.
            Bingung ya dengan tulisan ini. Memang, anda memang harus bingung. Dan saya sangat bersyukur jika tulisan ini membuat orang bingung. Mbingungisasi sudah menjadi makanan kita sehari-hari. Bahkan terhadap Tuhan pun kita juga bingung. Ada orang yang tahu bahwa dia bingung dan ada orang yang tahu bahwa dia tidak tahu kalau dirinya sedang bingung. Nah kan, tambah bingung.

Jombang, 25 Juli 2011