Selasa, 08 Mei 2012

Dialog Kebangsaan "Membaca Indonesia" PMII rayon perjuangan Ibnu Aqil



            Dialog kebangsaan dengan tema “membaca Indonesia” kemarin (07/05/2012) membuat kader-kader PMII semakin tahu akan sadar posisinya sebagai mahasiswa dan sebagai aktivis. Dr. Muhtadi Ridwan narasumber dalam dialog itu menegaskan bahwa Posisi mahasiswa adalah sebagai tonggak perjuangan, agent of control dari berdirinya Indonesia. Sejarah telah membuktikan bahwa tokoh-tokoh revolusioner seperti Bung Karno, cokro aminoto, Sudiro Husodo,  adalah para mahasiswa yang berjuang mati-matian demi Indonesia ketika itu. Demo-demo selalu bergejolak, penuh dengan darah hingga mau menjemput mereka. Jadi, salah ketika pemerintah menilai buruk apa yang dilakukan mahasiswa dengan demo-demo yang selama ini dilakukan.

            Dialog kebangsaan ini dihadiri oleh tiga narasumber ternama. Dr. Muhtadi Ridwan, Agus Sunyoto, dan Sutiaji selaku DPRD kota Malang. Agus Sunyoto sejarawan sekaligus budayawan nasional banyak menyorot Indonesia dari sisi sejarah kejawennya. Bahwa segala kebrobrokan pemerintah selama ini karena mereka sudah meninggalkan ajaran nenek moyang mereka. Agus Sunyoto menjelaskan bahwa dulu pada zaman kerajaan tingkat kedudukan structural pemerintah ketika itu terbagi menjadi empat. Brahmana, kesatria, sudra, tucha, candala. Brahmana adalah orang-orang sufi, alim, suci yang benar-benar dekat dengan Tuhan. Mereka adalah orang-orang khusus yang benar-benar terjaga jiwa raganya dari  keduniaan. Orientasi dalam memimpin benar-benar kepada kesejahteraan, kemakmuran dan kemaslahatan rakyat. Mereka-mereka inilah yang memimpin kerajaan. Sedangkan sudra, tucha dan candala adalah orang-orang yang tidak boleh memimpin dan masuk dalam kepemerintahan. Para perampok, rentenir, pencuri adalah golongan dari orang-orang ini. Nah, Indonesia sekarang sudah mulai terbalik. Para ksatria dan brahmana bukannya memimpin bangsa, malah golongan orang-orang  sudra, tucha dan  candela lah yang mengatur indonesia saat ini.
            Narasumber yang ketiga adalah Dr. Sutiaji selaku DPRD kota malang. Beliau banyak memaparkan bangsa indonesia dari banyak hal. dari keteladanan rasul memimpin umatnya, kepemimpinan sayyidina Umar dalam memimpin masyarakatnya dan lain-lain.
            Dialog ini dimoderatori oleh sahabat Irham, kader PMII rayon adawiyah fakultas psikologi Uin Maliki Malang sekaligus wartawan radar malang.
            Semoga Indonesia ke depan benar-benar menjadi pemimpin bangsa dari bangsa-bangsa di dunia dengan mahasiswa sebagai penopangnya, dengan aktivis sebagai agen of controlnya. Amin.