Segala proses
pencarian tentang jati diri merupakan ijtihad manusia dalam menemukan siapa
Tuhannya ; man arafa nafsafu faqad arafa rabbahu. Siapa yang mengenal dirinya
maka dia akan mengenal Tuhannya. Pengenalan terhadap diri inilah yang membuat
setiap manusia harus jatuh bangun, kadang tersangkut, ketlingsut, bahkan buntu
harus memulai dari mana dia akan melangkah. Ketidaktahuan untuk melangkahkan
kaki ini mempunyai dua indikasi. Pertama, dia belum punya sistematika ilmu.
Kedua, dia belum menemukan seorang guru.
Jika yang
menjadi alasan adalah tentang sistematika ilmu, maka aku rasa yang harus kita
lakukan dan dalami adalah bagaimana mendapat ilmu dimana pun itu berada. Ilmu
itu bisa berupa sketsa-sketsa, pecahan-pecahan logika, realitas kejadian-kejadian, maupun ayat-ayat Tuhan yang membentang luas dalam
cakrawala. Cakrawala fikiranmu dan gerak-gerik roso hatimu.
Anshofa, 07/11/2013