Akhir-akhir ini aku dihadapkan dengan
sebuah masalah batin, dalam bahasa psikologi dihadapkan pada masa dimana remaja
mulai menghadapi kebingungan akan dirinya sendiri dan pencarian tentang siapa
dirinya. ini adalah sebuah kewajaran. Semua remaja dipastikan merasakan hal
demikian sebagai pperkembangan motoriknya. Namun, pertanyaannya, sampai kapan
remaja harus merasakan hal demikian? Sampai masa keremajaannya sudah matang
kah, atau bahkan dia harus merasakannya sampai bertahun-tahun selama hidupnya.
Tulisan ini bukan ntuk menjawab
pertanyaan permasalahan diatas. Bukan bahkan tidak sama sekali. Pembahasan diatas hanyalah sebagai
interpretasi dari perasaan yang aku harasakan beberapa pekan hari ini.
Aku adalah orang yang jika berbicara
tentang masalah hati, aku pasti tidak akan tahan dan aku akan kalah.
Permasalahn ini adalah permasalahan yang paling krusial yang sering aku hadapi.
Berubah-rubahnya perasaan, hilangnya himmah, terbukanya sifat dengki,
dan lain-lain. Kadang suatu waktu aku merasa bersemangat, kadang suatu waktu
pula aku drop out.
Aku tidak bisa mengontrol kekuatan hati.
Aku hanya bisa menggunakan akal sebagai kontrol hati, dan kadang itupun tidak
berhasil. Rasa yang timbul dalam hati sangatlah sulit diungkapkan dalam suatu
tulisan. Pun kalau ada itu adalah seorang sastrawan dengan kualitas sastranya
yang yang hebat.
Ah..
sulit sekali rasanya mengungkapkannya kawan, , ,
07
Desember 2010