Kau tahu sahabat
bahwa semua lini kehidupan mempunyai frekuensinya
masing-masing
Entah itu politik, budaya, ekonomi, kemanusiaan,
ketuhanan, maupun dalam spectrum
kejiwaan yang sensitive bernama cinta
Setiap halnya ada titik kulminasi yang luar biasa utuk
dirasakan, diendapkan dalam hati hingga MATI
Tak apa
Itu hanyalah proses dielektika perjuangan, pendidikan
mental, dan kesutradaraan Tuhan
Agar ia tahu dan faham siapa sesungguhnya dirimu
.
Kau tahu sahabat
Salah satu tetes frekuensi yang mengobrak-abrik aku kali ini
adalah CINTA
Sudah sepanjang abad berjalan, sedemikian rupa sejarah
memberikaan hikmah dan makna
Kenapa manusia harus leleh, goncang seluruh tatanan dirinya
Jika berhadapan dengan yang namanya
CINTA
Bukankah CINTA hanya milik mereka yang faham apa itu cinta
Bukankah cinta hanya mau bersanding kepada mereka yang
menghargai ketulusan
Akankah cinta mengenal manusia yang hanya menuruti nafsu
atas nama cinta
Sudahlah…jangan kau koar-koar dengan lantang dihadapan
seluruh penduduk bumi
Bahwa engkau tersakiti oleh cinta
Lihatlah keatas, pejamkan sejenak suara bising, tadahkan tanganmu lebar-lebar
Bahwa
Tuhan adalah simbolik dari cinta
Dekatkan dirimu padaNya, sapa Dia dengan do’a, rendahkan dirimu di hadapanNya
Maka kau akan benar-benar mengeri apa, bagaimana,dan siapa itu
CINTA
30 Juli, 2012. 18.35 Wib