26 Maret 2013, 18.30 Wib
Assalamu'alaikum Wr Wb
Apel dan Putri yang cacat
Di surat Al-Baqarah ayat 168 dijelaskan bahwa intinya hendaknya
kita memakan makanan yang halal. Sebisa mungkin jangan sampai tubuh kita ini dirasuki
oleh makanan yang haram. Sel-sel darah, denyut nadi, detak jantung, pokoknya
semua yang ada dalam tubuh kita jangaan dialiri oleh sesutu yang haram.
Sebuah kisah klasik yang teman-teman sudah tahu. Bahwa Abahnya Imam
Syafi'i adalah termasuk manusia yang benar-benar menjaga dari sesuatu yang
haram. Sutu hari, ketika beliau mlaku-mlaku di tepi sungai, tiba-tiba ada
sesuatu yang membuatnya menarik perhatian. Dilihatnya, sebuah apel merah segar
terapung di sungai dan terhanyut mengikuti aliran air sungai. Ia ingin
mengambil dan memakannya, karena disaat yang sama, ia memang sedang merasa
lapar.
Ia mengambil apel yang terhanyut itu. Hampir saja ia memakannya,
sebuah siirul haq dihatinya berbicara.
" Milik siapakah Apel ini, mengapa aku memakannya padahal aku
tidak tahu siapa pemiliknya dan dari mana asalnya. Aku ingin meminta keikhlasan
dari si pemilik pel ini".
Singkat cerita, si Abah dijodohkan dengan putri si pemilik apel.
Putri yang saangaat cantik jelita, yang kedua matanya tidak pernah diumbar
untuk maksiat, yang kedua kakinya hanya untuk melangkah pada jalan kebaikan,
kedua telinganya yang selalu mendengar kebaikan-kebaikan, yang lisannya hanya
terucap untaian-untaian hikmah dan kejujuran.
Flash Back (koyok ndek film-film)
"Aku akan mengikhlaskan apel ini dengan satu syarat" ujar
si pemilik apel
"Apa syarat itu ? "
"Kau harus menikahi putriku. Dimana kedua mata, kedua telinga,
mulut, tangan dan kakinya cacat "
"Demi kehalalan apel ini, aku rela menerima syarat itu. Walau
harus menikahi putrimu yang cacat"
Sebuah karunia kepada orang-orang yang menjaga kebersihan jiwanya,
hatinya, tubuhnya dari makan-makanan yang haram.
Wassalam
28 Maret 2013, 18.30 Wib
Assalamu'alaikum Wr Wb
Kapan kita akan sadar?
Yang saya hormati, Tuan Guru pengasuh pesantren Anshofa beserta
keluarga. Maaf sebelumnya, ini saya ngomong pakai bahasa Lombok. Yaaa..biar
kita kenal dengan budaya kita sendiri. Budaya Indonesia. Ehmm..gini
teman-teman (matanya sembab, seperti ingin menangis). Ayolah sama-sama sadar. Sadar
waktu dan kewajiban. Kalau waktunya sholat jama'ah, ya ayolah bareng-bareng
sadar untuk segera jama'ah. Jangan waktunya jama'ah, masih ada yang main
laptop, ada yang guyon-guyon, ada yang belum mandi dan lain-lain. Saya juga
merasa bahwa saya seperti ini.
Saya benar-benar mohon maaf kepada Tuan Guru pengasuh, kami belum
sepenuhnya menta'ati kewajiban ritual yang harus dilaksanakan.
Wassalam.
29 Maret 2013, 18.30 Wib
Assalamu'alaikum Wr Wb
Rahasia Tuhan di Ilmu Matematika
Waduh, mau ngomong apa iki rek. Yo wes, ngomong matematika aja wes.
Dalam matematika itu kan ada macam-macam bilangan. Ada bilangan
bulat, bilangan asli, bilangan cacah, bilangan prima, komposit de el-el. Khusus
untuk yang bilangan cacah, ia adalah bilangan bulat positif yang diawali dari
angka 0 (nol) sampai tak terhingga. Misal : 0,1,2,3..
Nah, sebuah rahasia Allah ketika kita benar-benar bisa mengais ada
apa dibelakang angka nol (0). Bukan kosong lo ya. Tapi nol. Tak terhingga.
Matematika adalah ilmu hitung untuk menemukan Tuhan dalam wilayah ayat-ayat
kauniyahnya. Ia adalah ilmu alam, ilmu statis yang rumusannya mencapai titik
koordinat, titik puncak bahwa Allah itu ada, wujud, tak terhingga batas
kekuasaaanya.
Wassalam.
31 Maret 2013, 18.30 Wib
Assalamu'alaikum Wr Wb
Rekening Hati
Puji syukur kehadirat Allah Swt, yang telah memberikan rahmad dan
hidayahnya sehingga kita bisa berkumpul, belajar bersama di pondok Anshofa
tercinta ini.
Santri-santri Anshofa yang saya sayangi. Ibu mau tanya, semua sudah
punya rekening belum? ada yang belum punya? mulai sekarang, diusahan semua
punya rekening. Bukan rekening dalam pengertian yang lain, tapi lebih kepada
rekening hati. Kita mencicil modal, agar rekening kebaikan kita terhadap teman
sesama bisa terpenuhi. Ibu tahu, di Anshofa ini, begitu beraneka ragam dan
latar belakang masing-masing dari kepribadian, model, dan karakter setiap
santri. Dan itu harus disikapi dengan dewasa. Harus saling memahami dan
pengertian satu sama lain, dan itu harus dimulai dengan bercermin pada diri
kita sendiri. Ya, diri sendiri.
Memulai dari diri sendiri, itu harus dilatih terus-menerus. Jangan
pernah menyalahkan orang lain. Bahwa kalau diantara kalian menjumpai handuk
temannya yang tertata tidak rapi, ya kita rapikan saja tanpa harus ngedumeli si
punya handuk. Ya itu tadi dimulai dari sendiri pokoknya. Semakin kita nyicil
kebaikan, semakin banyak kita investasi kemaslahatan sosial, maka laba pahala
kita akan semakin profit oriented.
Semoga kita selaalu bisa berbenah menjadi lebih baik, dengan
memulai dari diri sendiri. Amin.
Wassalam.
07 April 2013, 18.30 Wib
Assalamu'alaikum Wr Wb
Tujuh golongan yang dinaungi Allah
Ehmm…saya disini tidak akan berbicara
tentang hadist, ataupun dalil-dalil dari al-Qur’an. Karena disini sudah banyak
yang ahli, pintar, dan faham semua itu. semoga. Amiin.
Saya ingin mengutarakan sebuah hadist yang berbunyi.
Sebentar-sebentar, hadisnya saya agak lupa, tapi pada intinya begini. Bahwa
“Ada Tujuh golongan yang mendapatkan naungan Allāh pada hari tiada naungan
kecuali naungan dari-Nya. Mereka adalah sebagai berikut :
1. Seorang pemimpin
yang adil.
2. Pemuda yang tumbuh
dalam ketaatan beribadah kepada Allāh.
3. Seorang lelaki yang
hatinya bergantung di masjid.
4. Dua orang lelaki
yang saling mencintai karena Allāh; mereka bertemu dan berpisah karena-Nya.
5. Seorang lelaki yang
diajak [berbuat keji] oleh perempuan yang berkedudukan serta berparas cantik,
lantas dia berkata: “Aku takut kepada Allah.”
6. Seorang lelaki yang
bersedekah seraya dia sembunyikan sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui
apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.
7. Dan seorang lelaki
yang berdzikir/mengingat Allāh dalam keadaan sendirian lalu mengalirlah air
matanya.”
Semoga kita termasuk
salah satu golongan dari yang diatas. Amiin.
Wassalam.
07 April 2013, 18.30 Wib
Assalamu'alaikum Wr Wb
Kemuliaan perempuan ibarat ikan sarden
Saya akan menyampaikan sebuah satu ilmu yang saya dapat dari sebuah
pengajian. Biar lebih mudah kita pakai contoh sebuah ikan. Ada dua jenis ikan
yang setidaknya teman-teman ketahui. Yaitu ikan asin dan ikan sarden. Jika kita
melihat ikan asin, ia begitu dijuabelikan dengan harga pasaran yang murah. Karena
murah, ia gampang dan orang boleh-boleh saja menyentuh, mengambilnya. Beda
dengan ikan sarden. Ikan sarden ini eksklusif. Tidak semua pasar
menjualnya.
Ikan sarden ini banyak kita jumpai di supermarket-supermarket. Ia
terbungkus dengan rapi, bagus, bersih lagi. Dan yang membeli ikan sarden hanya
orang-orang ‘khusus’. Berbanding terbalik dengan ikan asin.
Teman-temanku, apa yang bisa kita ambil dari dua contoh ini.
Marilah kita menjadi ikan sarden, dalam konteks kami sebagai perempuan. Letak
kemuliaan perempuan adalah ia tidak mudah disentuh orang, ia tidak gampang
‘dijamah’ dan ia adalah batu permata yang hanya orang-orang tertentu yang boleh
menyentuhnya.
Terima kasih.
Wassalam.